SEJARAH SINGKAT
Diawali atas pemikiran tokoh dan masyarakat Desa Kudap yang peduli akan kemajuan pendidikan didesa, serta dampak yang timbul diakibatkan tidak adanya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA) atau yang setara. Juga atas banyaknya keluhan dari masyarakat Desa Kudap , dalam hal ini orang tua yang anak-anaknya tidak dapat melanjutkan pendidikanya sehingga banyak siswa-siswi yang Tamat/Lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Mts yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya disebabkan faktor ekonomi, karena kalau harus melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas harus Ke Ibukota Kabupaten Bengkalis atau Kecamatan Tebing Tinggi/Selat Panjang kalau tidak harus ke Kecamatan Merbau/Teluk Belitung sehingga hal ini menjadi beban bagi masyarakat yang berasal dari ekonomi yang kurang mampu.
Selanjutnya Pemerintahan Desa Kudap yang waktu itu dipimpin oleh Kades Syahrudin HM beserta masyarakat melakukan pembelian tanah yang dilakukan secara patungan beserta iuran, maka dapatlah diperoleh tanah tersebut yang harganya hanya belasan juta rupiah yang dijual oleh pemiliknya yang bernama Pak Beng Seng. Tanah tersebut pun dijual oleh Pak Beng Seng dengan harga yang sangat terjangkau karena memikirkan bahwa tanah tersebut akan dipergunakan untuk pendidikan, kalau tanah tersebut tidak dipergunakan untuk pendidikan kemungkinan tanah tersebut tidak dijual.
Sekitar tahun 2004-2005 masyarakat Desa Kudap bergotong royong melakukan pembersihan lahan tanah, yang sebelumnya adalah kebun karet. Sejalan dengan hal tersebut, di tahun 2004 terlaksananya rapat yang dilakukan di kediaman Bapak Syahruddin HM / Kades Kudap yang waktu itu dihadiri :
Dari rapat tersebut, terbentuklah suatu panitia yang bernama Panitia Pendiri Sekolah yang susunan pengurusnya sebagai berikut :
Sehubungan dengan hal tersebut, setelah terbentuknya Susunan Pengurus Panitia Pendiri Sekolah di tahun 2004, pada rapat tersebut juga disepakati bahwa apabila SMA terbentuk tempat atau lokasi belajar mengajarnya untuk sementara akan menumpang di SMP Negeri 4 Kudap. Hal tersebut disepakati antara Panitia Pendiri Sekolah dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kudap.
Selanjutnya untuk memperoleh izin operasional sekolah, yang bergerak secara intens yaitu Bapak Zulfan Samad, A.Ma.Pd melakukan pendekatan ke Instansi terkait, terutama ke UPTD Pendidikan di Kecamatan Merbau yang waktu itu Kepala UPTD Pendidikan adalah Bapak Taufik serta ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis yang waktu itu dipimpin Bapak Drs. Sa’ari dengan argumen beserta pendekatan bahwa Sekolah Menengah Atas dipandang perlu didirikan di Desa Kudap yang hal ini akan dapat menampung pelajar-pelajar Lulusan SMP/Mts yang mana pada waktu itu ada lima (5) Sekolah Pendukung :
Berdasarkan argumen beserta pendekatan tersebut, Panitia Pendiri Sekolah memperoleh izin dari instansi terkait sehingga pada tahun pelajaran 2004/2005 dapat melakukan penerimaan siswa baru. Mulai dari bulan Mei - Juni Panitia Pendiri Sekolah beserta Pemerintahan Desa Kudap melakukan pemberitahuan / sosialisasi ke masyarakat desa kudap serta ke desa-desa lain dan juga ke sekolah-sekolah pendukung bahwa di Desa Kudap sudah terbentuk Sekolah Menengah Atas yang diberi nama Sekolah Menengah Atas Swasta Kudap.
Selanjutnya sampai dengan bulan Juli tahun 2004 dibukalah penerimaan siswa baru SMA Swasta Kudap dengan jumlah pendaftar sebanyak 39 siswa-siswi yang berasal dari Desa Kudap, Desa Bandul, Desa Selat Akar, Desa Dedap dan dari Desa Kelemantan.
Berdasarkan SK dari Panitia Pendiri Sekolah terbentuklah struktur Pimpinan dan Staff Tenaga Pengajar beserta TU SMA Swasta Kudap sebagai berikut :
Hari Senin Tanggal 19 Juli 2004 Perdana / pertama sekali SMA Swasta Kudap melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) waktu itu baru satu (1) kelas / rombel. Sekitar berjalan satu bulan siswa bertambah menjadi lebih kurang 50 siswa. Proses belajar mengajar dilakukan disiang hari, setelah pelajar SMP Negeri 4 Kudap pulang / tutup.
Mengenai pendanaan/keuangan Sekolah, Panitia Pendiri Sekolah yakni yang diwakili oleh Pak Effendi dan Pak Antoni mengajukan bantuan ke pengusaha yang berasal dari Desa Kudap yang berdomisili di Dumai, pengusaha yang berada di Pekan Baru serta di Tanjung Balai Karimun. Dalam perjalanan Sekolah, yang sungguh-sungguh membantu pendanaan adalah Pak Acin dan Acai yang berdomisili di Dumai. Lebih kurang hampir tiga (3) tahun pendanaan SMA Swasta Kudap dibantu oleh Pengusaha tersebut untuk membantu kekurangan dana yang di peroleh dari sekolah.
Yang mana dari Sekolah memungut Dana SPP/BP.3 dari pelajar, per bulannya dikenakan biaya Rp. 40.000,- per satu orang siswa/i. Tetapi hal tersebut tidak mencukupi untuk pembayaran Honorarium Tenaga Pendidik ,TU serta Penjaga Sekolah dan juga biaya operasional lainnya dikarenakan jumlah pelajar yang masih sedikit.
Pada tahun 2004 itu juga dari pihak sekolah yang dimotori oleh Pak Zulfan dan Bu Farida mengajukan permohonan bangunan sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, dimana hal ini dilakukan tidak mungkin selamanya SMA Swasta Kudap akan menumpang di SMPN 4 Kudap. Dan alhamdulillah tujuh (7) bulan sesudah berjalannya KBM di sekolah, permohonan bangunan sekolah disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, hal ini tidak terlepas dari progres perkembangan jumlah siswa/i yang signifikan.
Ditahun 2006 bangunan sekolah terealisasi dengan jumlah bangunan yang terdiri dari enam (6) kelas, satu (1) ruangan Majlis Guru dan satu (1) bangunan WC. Pada Tahun Pelajaran 2006-2007 Kegiatan Belajar Mengajar SMA Swasta Kudap pindah dari SMPN 4 Kudap ke bangunan sekolah yang baru. Dalam hal ini gedung bangunan sekolah berstatus Negeri tetapi sekolahnya masih berstatus Swasta. Mulai dari pindah inilah Proses Kegiatan Balajar Mengajar SMA Swasta Kudap masuk di pagi hari, yang sebelumnya masuk disiang hari.
Ditahun 2007 sekitar bulan maret atau satu bulan menjelang UN terjadi penyerahan/sertijab dari Pak Zulfan Samad ke Pak Nursyamsi. Dibulan April 2007 Ujian Nasional pertama kali dilakukan di SMA Swasta Kudap. Pada tahun inilah lulusan pertama SMA Swasta Kudap, dimana ijazah ditandatangani oleh Pak Lukman (Kepala SMA Negeri 1 Merbau). Jadi, ijazah alumnus pertama masih berstatus SMA Swasta Kudap.
Di Tahun Pelajaran 2007-2008 SMA Swasta Kudap berubah status menjadi sekolah negeri yang bernama SMA Negeri 2 Merbau. Dan selanjutya terjadi perubahan nomenklatur (perubahan nama) dari SMA Negeri 2 Merbau menjadi SMA Negeri 1 Tasik Putri Puyu pada Januari 2015 sampai sekarang.